Rabu, 06 Januari 2016

Manajemen Backup Dan Restore Pada Linux


Manajemen Backup dan Recovery Pada Linux

A.Backup dan Recovery

Sebuah sistem yang besar dan krusial harus selalu diatur setiap waktunya. Bukan hanya diatur untuk selalu mendapatkan data yang baru, tapi juga diatur supaya data yang lama tetap terjaga dengan aman.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan backup dan recovery. Backup dan recovery merupakan kata yang saling berkaitan. Backup berarti kita membuat cadangan dari data yang sudah ada untuk disimpan dalam bentuk yg lain atau sama. Recovery, adalah merubah bentuk dari cadangan untuk dikembalikan menjadi data yang semula sudah ada.




Banyak data yang sudah ada di backup, lalu apabila dibutuhkan lagi akan dilakukan recovery sehingga data-data tersebut kembali seperti semula kepada sistem. Data-data tersebut biasanya diklasifikasikan. Jenis klasifikasi ini tidak baku, namun yang paling baik adalah klasifikasi berdasarkan konten. Jadi kita bisa pisahkan data-data di sistem menjadi klasifikasi seperti berikut.




Kita mengklasifikasikan data sistem menjadi dua kelompok, primer dan sekunder. Data primer ini sangat penting dan sistem bergantung kepadanya. Semua inti dari sistem, baik saat masih baru atau beserta update, serta konfigurasi tambahan yang diperlukan. Data database, mulai dari skema dari database dan isinya. Lalu disertai dengan data aplikasi beserta konfigurasi dan datanya. Menyusul data sekunder yang berisi data pribadi pengguna yang tidak berdampak langsung kepada sistem, tapi berdampak kepada pengguna. 

Pembagian file backup pun juga dibagi berdasarkan klasifikasi ini, jadi kita bisa tidak langsung melakukan backup satu sistem penuh. Kita pilih untuk melakukan backup data system, lalu biarkan satu file backup itu hanya berisi data sistem, jangan dicampuri dengan backup lainya.

Hal ini ditujukan supaya hendak dilakukan recovery, tidak semua data berubah kembali menjadi seperti semula, mungkin hanya ada kesalahan pada database, dan kita ingin mengembalikanya. Dengan pembagian seperti di atas, maka kita bisa hanya mengembalikan data database dan data lainya tetap baru dan berjalan lancar. 

Selain itu, backup dalam skala yang kecil juga berjalan lebih cepat, dan juga bisa dipecah-pecah untuk diberikan kepada bagian-bagian yang bertanggung jawab untuk data tersebut.
Meskpun begitu, melakukan backup dalam skala besar keseluruhan sistem juga terkadang dianjurkan. Ini dapat dilakukan apabila ada media penyimpanan yang cukup besar, dan waktu yang tidak terbatas untuk melakukan backup. Apabila waktu dan media penyimpanan yang ada sangat terbatas, dianjurkan untuk memecah-mecah konsentrasi backup. 

Kebanyakan sistem sudah mempunyai media dan waktu yang cukup, jadi memecah-mecah konsentrasi bukan lagi pilihan. Melakukan backup satu disk penuh adalah satu-satunya cara yang paling efisien apabila disertai dengan infrastruktur yang memadai. 

Backup biasanya dilakukan secara berkala, dengan waktu yang teratur. Semisal setiap 2 bulan sekali, atau apabila sistem benar-benar penting, kompak, dan berubah dengan cepat, maka backup per hari bukanlah hal yang tidak mungkin.

B.Alasan Kenapa Backup Penting 

Hilangnya file-file yang penting sangat mempengaruhi jalanya suatu kegiatan yang bergantung terhadap file tersebut. Dengan backup, ketakutan akan kehilangan file tersebut sedikit berkurang. Ada beberapa hal yang bisa membuat file hilang.
a. Kegagalan Hardware
b. Salah Hapus
c. Pencurian
d. Virus
Apabila terjadi kegagalan hardware, seperti disk yang rusak, jatuh, terkena air. Ini sudah pasti sangat susah untuk dikembalikan. Sebab lainya adalah salah hapus, meskipun salah hapus, beberapa aplikasi ada yg dikhususkan untuk mengembalikan file yang terhapus. Pencurian, secara fisik, akan mengakibatkan hardware dan software ikut hilang. Virus juga bisa merusak file, menghancurkan file tersebut sampai titik di mana file tersebut tidak bisa dikembalikan lagi.

Oleh karena itu, melakukan backup sangatlah penting, dan usahakan tempat penyimpanan backup tersimpan aman. Server cloud atau hardisk eksternal merupakan solusi yang cukup baik.

C.Backup dan Recovery di Sistem Linux Centos

Contohnya kita ingin membackup gambar yang ada di desktop. Perhatikan gambar berikut :




 Setelah masuk ke direktori desktop, buatlah folder baru dengan instruksi [ mkdir kelase ]. Setelah itu buatlah file baru dengan format gambar.png dan data.txt. Dan kemudian liatlah isi dari folder yang anda buat. Dengan perintah [ ls kelase ]. Lalu backup lah folder kelasedengan menggunakan instruksi berikut : [ tar cvf backup1 kelase ].



 Ket : tar adalah instruksi untuk membuat file yang di kompres.
                            cvf adalah untuk membuat file arsip baru.

Setelah membackup kelase, kita mencoba menghapus salah satu filenya yaitu data.txt. Setelah dihilangkan, maka kita mencoba mengecek direktori tersebut menggunakan instruksi [ ls kelase ]. Perhatikan gambar, dan yang ditampilkan hanya gambar.png. Lalu kita akan restore kembali folder kelase dengan instruksi [ tar xvf  backup1 ]



 Ket : xvfa dalah instruksi untu mengekstrack file tar.

Dan kita dapat melihat secara detail data yang telah di backup dengan instruksi [ tar tvf backup1 ]. Perhatikan gambar berikut.



Selain [ tar ], kita juga bisa menggunakan cpio. Dengan instruksi [ cpio -o > backup2 ], dan dapat melihat hasil backupan dengan instruksi 
[cpio-it<backup2]
  


sedangkan untuk mengubah atau mengulang file atau data yang ingin di backup menggunakan instruksi [ cpio -i < backup2 ]


Seperti itulah cara untuk dapat membackup dan merestore file atau data pada centOs yang telah saya dapatkan.


 CRON TAB

Kita juga dapat menjadwalkan untuk pengaturan menghidupkan atau merestart komputer kita menggunakanCRON.  Cron adalah utilitas yang memungkinkan secara otomatis menjalankan tugas-tugas di latar belakang dari sistem secara berkala. Cron dikendalikan  oleh crontab,  sebuah file konfigurasi yang menentukan perintah shell untuk menjalankan secara berkala pada jadwal yang diberikan.  Crontab adalah file yang berisi sebuah file konfigurasi yang menentukan perintah shell untuk menjalankan secara berkala pada jadwal yang diberikan
 
5 bintang (*) diatas merepresentasikan  format waktu yang berbeda, urutannya sebagai berikut : 
1. (* pertama) : menit (mulai dari menit ke : 0 – 59)
2. (* kedua) : jam (mulai dari jam ke: 0 – 23)
3. (* ketiga) : tanggal (mulai dari tanggal : 1 – 31) 
4. (* keempat) : bulan (mulai dari bulan : 1 – 12)
5.  (* kelima) : hari dari minggu (mulai dari hari : 0 – 6) Ket : minggu = 0, Senin = 1, dst.

Langkah-langkah membuat scdule pada centOs menggunakan Crontab:

     Langkah pertama, kita masuk ke konfigurasi [ vi /etc/crontab ]




 Sehingga akan menampilkan gambar berikut :
Lalu aturlah jadwal sesuai yang anda inginkan.




 Setelah itu, anda dapat melihat isi dari crontab yang di buat dengan menggunakan rumus [ crontab -l ]. Maka akan munculah pesan seperti gambar dibawah ini, dan menandakan komputer anda akan di reboot atau mati sesuai jadwal yang telah anda buat.



Dengan menggunakan cara seperti ini, maka keamanan data bisa terjamin. Usahakan untuk selalu menggunakan media eksternal untuk dijadikan sebagai media penyimpanan hasil backup. Lalu simpan media tersebut di tempat yang aman.


D.Pengamanan Data Backup 

Data yang sudah dibackup bukan berarti kebal dari segala macam gangguan. Justru yang harus dilakukan adalah menjaga data backup tersebut aman dan jelas. Apabila data perusahaan penuh dengan rahasia perusahaan dibackup, lalu hasil backup itu tercuri maka akan merugikan perusahaan dalam jumlah yang besar. 

Karena itu, pengamanan data backup harus dilakukan sebaik mungkin, secara fisik maupun logik. Apabila memungkinkan, digunakan ruangan khusus untuk menyimpan media backup dilengkapi dengan keamanan dari api, air, suhu, penyusup dan berbagai macam pengganggu lainya. Lengkapi dengan peralatan keamanan seperti kapak, pemadam api, kamera CCTV, sensor panas, dsb. 

Apabila data tersebut bisa dilakukan enkripsi, maka lakukan ekripsi terhadap data tersebut dan pastikan bahwa enrkipsi tersebut menjamin keaslian dan keamanan data.Dengan proses enkripsi, akan memakan waktu dan proses dua kali, tapi keamanan akan terjaga dan meskipun ada pencurian, tidak akan bisa membuka rahasia dari perusahaan. 
Penyimpanan dari hasil backup juga harus dilakukan serapi dan sejelas mungkin, sehingga apabila terjadi apa-apa tidak perlu mencari-cari data backup mana yang harus direcovery.Membuat sebuah rak penyimpanan juga dianjurkan, di mana ditata media-media backup tersebut dan diberi label berdasarkan tanggal saat dilakukan backup terakhir hingga saat backup tersebut terjadi. Apabila jelas inti dari perubahan data dalam jangka waktu itu, berikan informasi jelas tentang apa saja yang berubah dalam rentang waktu backup tersebut.

Sekian penjelasan saya tentang Manajemen Backup Dan Restore Pada Linux, tetap semangat belajar yaa. jika ada yang belum dimengerti bisa dicomment insyaAllah akan saya jawab dan mungkin dalam upload ini masih ada kesalahan saya mohon kritikan dan sarannya agar kedepannya dapat lebih baik lagi^^.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar